Pelawat.

web site hit counter

Tokoh Hypnosis


Tugu peringatan tentang kajian
hypnosis secara ilimiah dipanaji


Franz Anton Mesmer (1734-1815)

Metode terapi yang dilakukan Mesmer adalah dengan mengisi penuh sebuah baldi dengan air lalu diisi besi. Pesakit yang ingin diobati diminta memegang besi dalam baldi air itu.. Jika pesakitnya lebih dari satu, mereka diminta memegang tali yang menghubungkan satu sama lain dengan maksud agar energi magnet tersebut mengalir ke tiap tubuh pesakit.
Kemudian pada saat pengobatan, Mesmer melakukan suatu drama yang amat treatrikal dibantu dengan permainan kepulan asap dan cermin. Hal ini membuat pesakit yang ada menjadi hanyut dan larut dalam imaginasi drama teatrikal tersebut bahkan ada beberapa diantaranya yang menjadi trans dimana tubuhnya bergoncang hebat. Kadang-kadang ada juga yang terhalusinasi oleh drama itu sehingga melihat seolah-olah tangan Mesmer mengeluarkan asap saat Mesmer menggerak-gerakkan tangannya di udara dan mengarahkannya ke sebuah baldi air.

Pesakit yang trans tadi kemudian disentuh oleh Mesmer dan kemudian dinyatakan telah sembuh.Mesmer menyatakan bahwa dia memiliki kekuatan khusus, suatu kesaktian. Dengan kekuatannya atau kesaktiannya, dia dapat menyalurkan dan mengalirkan magnet ke dalam gelas. Sehingga orang yang minum dari gelas itu dapat sembuh dari penyakitnya. Hal ini membuat Mesmer menjadi sangat terkenal dan kaya, tetapi di sisi lain ia mendapat penentangan dari dunia perubatan ortodoks. Ia dipanggil oleh Akademi Kedokteran Perancis yang diketuai oleh Benjamin Franklin, dimana anggotanya termasuk Dr. Joseph Guillotine dan Antonie Lavoisier seorang ahli kimia, atas permintaan King Louis XVI, untuk diselidiki keilmiahan dari metode Animal Magnetism tersebut.

Dari pertemuan itu diisimpulkan oleh mereka tersebut bahwa MESMER TIDAK MENGELUARKAN KEKUATAN APAPUN. Mesmer tidak mengeluarkan apapun dari tangannya.Tanpa magnetisme seperti yang biasa dilakukan Mesmer, pesakit dapat juga menjadi trans dan sembuh. Malahan ada juga, seperti yang dilihat oleh Benjamin Franklin, ada seorang pesakit yang menyentuh suatu benda, yang katanya telah dialiri energi magnet Mesmer, tidak sembuh sama sekali.

Tanpa permainan drama treatrikal seperti yang dilakukan Mesmer, magnetisme tidak terjadi. Sehingga disimpulkan pula bahwa cairan magnetis tidak ada!
Animal magnetisme tidak ada! Mesmer tidak menggunakan kesaktian apapun dalam m
enyembuhkan pesakitnya. Pesakit sembuh karena terimaginasi sehingga larut dalam suatu drama treatrikal....!!!.

Sejak saat itu Mesmer dipinggirkan dan pindah ke luar kota dan akhirnya meninggal dengan tenang di Swiss. Tetapi pengikut Mesmer pada saat itu sudah terlanjur banyak. Beberapa orang di antaranya adalah pendeta Katolik bernama Fr. Joseph Gassner, yang melakukan mesmerisme melalui kegiatan ritual.

Marquis de Puysegur (1781- 1825)

Marquis de Puysegur (1781-1825) yang menggunakan mesmerisme dalam mengobati pesakit. Dia yang pertama kali mengenalkan hypnotic state seperti yang diketahui saat ini. Dalam pengobatannya, dia menemukan istilah somnambulisme atau sleep walker dimana saat ini menjelaskan keadaan hypnosis yang sangat dalam.


Dr John Elliotson (1791-1868) dan Dr James Esdaile (1808-1859)

menggunakan mesmerisme sebagai alat anesthesia. Lebih dari seratus orang yang telah dia obati dengan cara hypnosis mesmer. Tetapi metode dengan hypnosis ini menjadi tidak popular setelah

diketemukan chloroform selain mendapat pertentangan dari gereja

ortodoks bahwa menurut mereka Tuhan sudah melengkapi manusia

dengan rasa sakit sehingga rasa sakit tidak boleh dihilangkan.

Coventional Hypnotism

Sekitar tahun 1842 seorang dokter ahli syaraf keturunan Skotlandia bernama James Braid (1795 – 1860), memperkenalkan istilah Hypnosis yang diambil dari nama salah satu Dewa Yunani, Hypnos – Dewa tidur. Istilah ini diambil dari ilmu neurypnology yang berarti “nervous sleep”. Hal ini dilakukan agar keilmuan hypnosis lebih diterima masyarakat. Dia yang pertama kali menyatakan bahwa hypnosis adalah suatu fenomena psikis dan bukan fenomena fisik seperti yang telah ada sebelum itu. Dia mempopulerkan ‘monoideaism’, yaitu orang akan trans atau terhipnotis jika memandang ke satu titik dengan terus-menerus

Prof Jean Martin Charcot (1825-1893)

Hasil pengembangan Braid ini menarik perhatian Prof Jean Martin Charcot (1825-1893), seorang neurologist (sebutan zaman dulu untuk seorang psychology), termasuk Piere Janet, Sigmund Freud dan Alfred Binet. Charcot menyatakan bahwa hyonosis dapat dihasilkan secara mekanis tanpa sugesti (suatu anggapan yang sangat salah)

Freud menyatakan bahwa hypnosis hanya dicapai jika pesakit mencapai trans yang sangat dalam. Mereka Piere Janet dan Freud, gagal menghipnosis orang normal karena tidak berhasil membangun hubungan yang baik dengan pesakit pada saat interview. Akhirnya mereka mengatakan bahwa hypnosis hanya untuk orang yang sakit mental dan berbahaya. Kegagalan-kegagalan Freud dalam menentukan suatu subjet hypnosis yang baik, membuat dirinya dan yang lainnya meninggalkan hypnosis. Seperti kita ketahui saat ini, bahwa hypnotherapy sangat tergantung pada keinginan dan sugestifiti klien. Hal ini tidak diketahui Freud. Akhirnya Freud mengembangkan psikoanalisis dengan menganalisa perilaku manusia.

Di sisi lain ada dua orang professor, Dr. Ambroise Auguste Liebeault (1823-1904) dan Bernheim, mengembangkan seni hypnosis ini. Mereka mengatakan bahwa subyek dapat tidur dengan mudah dengan hanya diberikan sugesti saja. Beliau melakukan terapi dengan hypnosis. Pendekatannya terhadap hypnosis sesuai dengan keilmuan psikologi besar dalam psikiatri. Liebault sering disebut sebagai “Bapak Hypnosis”.


Pada tahun 1940 an Jung dan Clark Hull juga telah mengembangkan hypnosis. Mereka masih berpendapat bahwa proses hypnosis harus dilakukan secara otoriter (perintah) agar klien mengikuti apa yang dikehendaki oleh therapist. Jung tidak mau melanjutkan hal ini karena dia tidak ingin memaksakan kehendak dirinya kepada klien.

Pada tahun-tahun ini, hypnosis tidak berkembang dengan baik. Perkara ini terjadi karena setiap orang-orang terkenal di atas berangapan bahwa dalam proses hypnosis, yang hebat adalah hypnotistnya atau orang yang melakukan hypnosis dan bukan kliennya yang dihypnosis. Dengan kekuatannya, mereka menggunakan pola otoriter kepada kliennya. Mereka menganggap dirinya mempunyai kekuatan hebat atau kesaktian sehingga dengan ucapan verbalnya saja seorang pesakit dapat sembuh.